Labels

.

.
Powered by Blogger.

Monday 2 July 2012

Diam yang bukan emas


Diam………….diam…………..diam………dan diam, biasanya pak guru muka masam dengan perut buntal mengatakan hal tersebut disaat anak kelasnya sedang ribut dengan tingkat kebisingan polusi suara sekitar 40% dalam sebuah kelas, kalo kata sebuah petuah diam itu adalah emas, jadi dengan diam orang bisa kaya ……………….????????????? Tapi kalo temen gue lagi diem diruanggan ber AC tau-tau “bau” (ternyata dia cepirit) apa yang dimaksud emas itu jangan-jangan…yang “bau” itu tadi kalo di liat-liat warnanya emas seperti warna crayon untuk mewarnai waktu zaman SD.
            Memahami makna dari sebuat pepatah memang tidak semudah membalikan telapak tangan atau sesulit mengencangkan otot perut memperkecil diafragma dan mengotrol pergerakan buka tutup otot dubur agar buang angin tidak menimbulkan suara (gue jagonya). Seperti memahami pepatah “diam adalah emas”, menurut kamus dan tata bahasa Indonesia diam itu adalah tidak mengeluarkan kata-kata, “mohon untuk yang bawel agar dicatat”, dan menurut ilmu pengetahuan diam itu adalah keadaan tidak adanya getaran pada pita suara yang berada pada tenggorokan dan tidak bergerakanya rahang. Dan kalo menurut gue diam itu “yah yang bau itu tadi”.

            Sekarang pertanyaannya kenapa diam itu emas, diam yang baik menjaga kata-kata serta lisan untutk menjaga perasaan orang lain, diam disaat sedang marah adalah diam yang baik diamnya orang marah adalah untuk mengotrol emosi agar tidak meluap-luap sehingga satu “taman safari” gak jadi keluar. Serta diam dari perkataan dusta.
            Diam memang baik apabila digunakan pada saat yang baik, tapi diam menjadi tidak baik apabila digunakan di waktu yang tidak tepat, seperti diam bodoh “maaf untuk yang bodoh” diam ini adalah diam tidak tau dan tidak mau tau untuk yang ini sebaiknya ditinggalkan, kemudian diam bohong adalah diam untuk menutupi hal yang tidak baik berikut contohnya diam pada saat dompet orang terjatuh (setuju), diam pada saat bra seseorang terputus (tapi lebih baik diam dari pada diteriakin MESUUUUMMM plus tambahan stempel kelurahan di pipi warna merah), diam saat melihat hantuuuuu gue sarankan lebih baik lari atau berdoa jangan lupa untuk berwudhu atau tayamum tapi tunggu sebentar kalo gak ada air atau debu dan yang ada hanya kotoran kucing kering ??????????????.
            Jadi menurut gue diam itu akan menjadi berguna apabila digunakan pada saat yang benar dan diam tidak akan menjadi baik apabila digunakan pada saat yang tidak  benar, tapi sekarang adek gue lagi ngeracunin ikan di kolam pake kancut gue “bocah sialan” yang ini gak bisa didiemin……..

0 comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews