Organisasi
identik dengan sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang berada
dalam sebuah system. Pengertian organisasi adalah wadah untuk sekelompok
individu berinteraksi dalam wewenang tertentu. Organisasi yang dibentuk terdiri
dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan yang sama untuk mewujudkan
tujuan bersama.
Bermacam-macam
organisasi yang berada saat ini contohnya adalah organisasi social, organisasi
politik, organisasi masyarakat dan lain-lain berikut adalah ciri-ciri organissi
secara umum sebagai berikut.
1. Adanya kerjasama (cooperative yang
berstruktur dari sekelompok orang).
2. Adanya tujuan bersama.
3. Adanya sarana.
4. Adanya keterikatan format dan tata tertib
yang harus ditaati.
5. Adanya pendelegasian wewenang dan koordianasi
tugas-tugas.
menyangkut hali itu pengertian
organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang yang disusun dalam
kelompok-kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, organisasi
adalah system kerjasama untuk mencapai tujuan bersama, organisasi adalah system
kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama
untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan
struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Setiap organisasi mempunyai
ciri-ciri yagn berbeda tergantung dengan maksud dan tujuan dari berdirinya
suatu organisasi tersebut contohnya adalah cirri-ciri organisasi social sebagai
berikut.
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Formalitas,
merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis
daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan,
tujuan, strategi, dan seterusnya.
2.
Hierarkhi,
merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan
wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang
memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada
anggota biasa pada organisasi tersebut.
3.
Besarnya
dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak
anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4.
Lamanya
(duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih
lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Dalam suatu organisasi
terdapat unsur-unsur yang menyusun suatu organisasi agar dapat berjalan untuk
mencapai tujuannya, berikut adalah unsur-unsur organisasi :
UNSUR-UNSUR ORGANISASI :
1. MAN
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau
ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai
atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai
unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi.
2. KEJASAMA
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan
suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut
tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja
(workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power)
organisasi.
3. TUJUAN BERSAMA
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan
menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan
merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga
menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola
(network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan
peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. PERALATAN (EQUIPMENT)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang
terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal
lainnya.
5. LINGKUNGAN (EVIRONMENT)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya,
ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :
a. Kondisi atau situasi yang secara langsung
maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan
organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya
dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran
kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi :
·
Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau
macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
·
Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang,
badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
TEORI-TEORI
ORGANISASI
Menurut Mary Jo Hatch ada 4 perkembangan perspektif teori Organization
yaitu ;
·
Sruktural Klasik
organisasi dipahami sebagai tempat (wadah)
berkumpulnya orang-orang yang diikat dalam sebuah aturan-aturan yang
tegas dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah terkoordinir secara
sistematis dalam sebuah struktur guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
·
Modern
Organisasi sebagai sebuah jaringan sistem yang
terdiri dari setidak-tidaknya 2 orang atau lebih dengan kesalingtergantungan,
input, proses dan output. Menurut pandangan ini, orang-orang (komunikator)
bekerjasama dalam sebuah sistem untuk menghasilkan suatu produk dengan
menggunakan energi, informasi dan bahan-bahan dari lingkungan.
·
Interpretasi Simbolik
Organisasi memproduksi situasi / lingkungan/
budaya/ realitas sosial melalui pemaknaan atas interaksi dalam organisasi.
Organisasi terbentuk karena adanya interaksi (komunikasi) yang terjadi antar
anggota melalui pemaknaan atas simbol-simbol, baik simbol verbal maupun non
verbal.
·
Postmodernisme
postmodernisme mencoba untuk mengkritisi
(melakukan penentangan terhadap perspektif modernisme yang menempatkan
organisasi dalam bentuk sistem yang rasional empiris). Sistem dalam pengertian
modernisme adalah hubungan rasional dari berbagai unsur yang ada dalam
organisasi yang cenderung mengesampingkan intuisi dan pengalaman individu.
Postmodernisme juga menganggap bahwa organisasi sebagai tempat terjadinya
negosiasi kekuasaan, dominasi kelompok dan pertarungan kepentingan sehingga
perlu adanya rekonstruksi kekuasaan. Untuk itu postmodernisme mencoba
memberikan ruang pada munculnya partisipasi anggota organisasi.
Referensi:
0 comments:
Post a Comment