Labels

.

.
Powered by Blogger.

Thursday 23 October 2014

JONES, Desperate

            Gue punya sedikit saran, jangan pernah ijinkan satu orang pun temen lo datang berkunjung satu hari sebelum hari sidang, itu sama saja dengan pengen duduk tapi ada bisul di pantat. Hal itu terjadi sama gue dan gue hampir melakukan self destruction.
             Malam sebelum sidang dua orang temen gue berkunjung kerumah, salah satu diantaranya, pada hari sebelumnya, memang meminjam dasi untuk dipakai saat sidang dan ingin mengembalikan malam itu sedangkan yang satunya datang untuk mengantar serta membawa malapetaka bersamanya (gue merasakan adanya hawa siluman). Keduanya sudah selesai dan dinyatakan lulus sidang S1 sedangkan gue masih rapelin mantera biar besok juga bisa ikut lulus sidang.

            Gue harus berpikir positif, ‘tenang kapten ini akan menjadi pertemuan yang singkat’, untuk mengatasi persoalan itu salah satu cara adalah gue harus bisa mengendalikan keadaan, ingat gue adalah raja siluman babi saat acara talent show yang digelar antar RT saat 17-an (namanya pig king talent) dan raja harus selalu menatap kedepan  :
1. Cukup buka pintu, Jangan buka pagernya ‘gembok bila perlu’.
2. Sedikit sapa ‘jangan tatap matanya’
3. Ambil dasinya ‘jangan hiraukan baunya’
4. Tutup pintunya kemudian kunci lalu telan kuncinya.
5. Mission complete
Kemudian teman gue datang (mission 1 cukup buka pintu, Jangan buka pagernya ‘gembok bila perlu’.).
            Gue mulai buka pintu rumah dan ternyata dia datang tidak sendiri, ‘pantes udah malem repot-repot mau balikin dasi ternyata ada yang nganter’.’ayo silahkan masuk’ (what the fu*k kata tabu itu telah diucapkan, gue gak sengaja dan tidaaakkkkk……), ‘tengsin juga nieh biarin udah terlanjur’. Kata Gue dalam hati. Mulai membuka pager dan akhirnya mereka berdua masuk beserta motor.(misson 1 abort).
            Sedikit panik misi pertama sudah gagal, ‘calm down kapten remember you are king of siluman babi’, kata gue dalam hati. Masih ada misi ke dua (mission 2 Sedikit sapa ‘jangan tatap matanya’). ‘ini dasinya kapt makasih ya’.
‘iya gak apa-apa kok’ kata gue datar. mencoba mengalihkan pandangan (suasana mulai terkendali alraight I’m the man)
‘lo besok sidang ya kapt’ kata temen gue yang satu lagi.
‘iya…nie,’ ‘gimana lo sidangnya kemarin?’ kata gue. ‘Nooooooo againt………ini jebakan’, kata gue dalam hati,( kalimat Tanya yang seharusnya tidak dilontarkan.)
akhirnya pembicaraan pun dimulai (terjadi brainstroming), gue mulai menatap mereka (suasana mulai tidak terkendali), mempersilahkan mereka duduk di ruang tamu (prajurit benteng sudah diambil alih, pasrah sudah pertanyaan berujung maut). Dalam sekejap All misson abort.
            Oke fine sepertinya gue dalam kondisi stress berat karena hampir tiap hari mendekam dalam kamar, begadang sampai pagi rapelin mantra buat persiapan sidang, pikiran gue kacau, kejiwaan gue labil, mata gue belekan, bibir kering, pantat semutan serta kamar gue yang sedikti bau deodoran hal itu semua hal mulai membuat otak gue menggila, dan sepertinya gue perlu sedikit suasana baru, bersosialisasi, sedikit obrolan ringan dan santai. Menurut gue kesalahan itu masih bisa dimaklumi (sedikit membela diri).
            Sekitar satu jam kami saling bercakap-cakap di ruang tamu, pembicaraan hanya seputar suasana sidang, kondisi pada saat sidang dan apa yang dilakukan saat di lokasi sidang (tidak ada obrolan santai semuanya lebih terlihat seperti cerita horror bagi gue, tamat sudah). Namun dari sekian banyak pembicaraan Cuma satu yang menjadi catatan dan kekhawatiran gue. Temen gue bilang, selesai sidang di lantai satu mulai berdatangan kerabat, teman-teman dan pacar (yak kata yang satu ini wajib gue garis bawahi, cetak tebal, garis miring tambahin hastag kalo perlu) yang datang bawa bunga serta camera buat mengabadikan moment tersebut. Sedangkan waktu itu gue daftar sidang sendirian dan status Saat ini gue jones dan hal itu makin memperburuk kondisi mental gue, (seperti akan dirajam).
Setelah mereka berdua pulang gue mulai cari minyak tanah buat bikin bom molotof, saatnya mengakhiri ini semua (hidup jones).
            Jadi teringat saat gue sendirian daftar sidang di kampus. Setelah meletakan berkas di lokasi sidang agar tidak lelah menunggu gue mencari tempat duduk, gak banyak lokasi yang bisa gue jadikan spot untuk tempat duduk terlebih lagi gue memang sengaja menjauhi duduk dengan pasangan kekasih, duduk dekat dengan pasangan kekasih itu sama saja membuat kekosongan ini menjadi semakin lebih menyakitkan, itu tabu bagi JONES (diri lo akan semakin hampa, meding bunuh diri aja).
            Akhirnya setelah keliling dapet juga tempat duduk meski deketan dengan deretan para lebah kampus (cewe berisik tukang gossip), sialnya mereka adalah orang-orang yang tidak lulus saat hari sidang dan datang kesini untuk menuntut balas maksud gue mendaftar kembali. Sempat khawatir benda kecil di tangan salah satu cewe itu adalah alat pemicu bom bunuh diri tapi, ternyata hanya token.              
            Kurang lebih dua jam sudah dan akhirnya nama gue dipanggil, gue datang kedepan loket dengan kepala tertunduk dan pergi dengan berlari kecil masih dengan kepala tertunduk, sessat sepertinya berlingan air mata. (stress berat dua jam denger pembicaraan para lebah kenapa mereka bisa gak lulus).



0 comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews