Labels

.

.
Powered by Blogger.

Tuesday 2 July 2013

tugas ke -4 bahasa indonesia 2

             Menggunakan bahasa Indonesia, pada hakikatnya adalah mempelajari keterampilan-keterampilan berbahasa, seperti menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menurut pendapat para ahli bahasa dan definisi di kamus, hakikat menyimak adalah mendengarkan dengan penuh perhatian; berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan atau tidak; membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis; dan menulis itu sendiri merupakan kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan dalam bentuk tulisan. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, tampaklah sangat ideal sosok manusia yang menguasai keterampilan berbahasa. Manusia dapat berinteraksi sosial sekaligus mengaktualisasikan dirinya dengan berbahasa. Manusia dapat meraih kesuksesan sekaligus memberikan manfaat bagi orang lain dengan kemampuan berbahasa yang dimilikinya.

                Jika dipandang dari sudut masyarakat itu atau adanya lebih dari satu bahasa dalam masyarakat itu, dapat disebut bilingualisme secara kemasyarakatan (societal bilingualism). Sehubungan dengan kedudukan BI sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan, serta adanya kontak antarbahasa daerah di dalam daerah atau wilayah yang sama, banyak anggota masyarakat Indonesia merupakan bilingual secara perseorangan/individual bilingualism. Selain itu, jika dipandang dari pembedaan fungsi-fungsi bahasa tertentu dalam masyarakat, masyarakat Indonesia dapat juga disebut masyarakat diglosik. dengan bahasa Indonesia sebagai “variasi tinggi” dan bahasa daerah sebagai “variasi rendah” karena secara resmi dan umum, BI seyogianya dipakai dalam situasi formal dan umum oleh penutur antarbahasa daerah, dan bahasa daerah dipakai dalam situasi interaksi penutur dalam suatu bahasa daerah.
                Dalam mempelajari bahasa dapat dipengaruhi oleh daerah tempat manusia itu dilahirkan karena Indonesia memiliki bahasa yang majemuk, contohnya adalah bahasa mingkabau, Menurut Ayub, dkk. (1993: 18) bahasa  Minangkabau umum adalah bahasa yang digunakan oleh penutur bahasa Minangkabau yang  berasal dari berbagai daerah dan di dalamnya tidak  ditemukan atau dikenali lagi spesifikasi  dari dialek tertentu. Bahasa Minangkabau di Kanagari Gasan Gadang ini berbeda dengan bahasa Minangkabau di daerah lain. Pertama, perbedaan itu  terdapat pada bunyi tunggal. Contoh, bunyi [r] pada [bareh] ‘beras’, [r] pada [uraη] ‘orang’. Bunyi ini pada umumnya diucapkan sebagai bunyi [R] di Gasan Gadang. Kedua, perbedaan itu juga terdapat pada diftong [ia], bunyi ini diucapkan sebagai bunyi [ie] di nagari Gasan Gadang. Contohnya diftong [kambie] ‘kelapa’, [aie] ‘air’. Ketiga, bahasa di nagari iniunik dan memiliki perbedaan khusus. Perbedaan itu misalnya terlihat pada contoh berikutmisalnya pada kata [cako] ‘tadi’, [gabaa]  ‘rabu’, [akaik] ‘minggu’, [sakin] ‘pisau’.
                Dari penjelasan di atas dapat di ketahui bahwa bahasa itu berasal dari bahasa ibu, bahasa yang pertama kali di ucapkan pada orang-orang tua terdahulu, sehingga setiap daerah di Indonesia itu memiliki jenis bahasa yang berbeda-beda.

0 comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews