Diam………….diam…………..diam………dan
diam, biasanya pak guru muka masam dengan perut buntal mengatakan hal tersebut
disaat anak kelasnya sedang ribut dengan tingkat kebisingan polusi suara
sekitar 40% dalam sebuah kelas, kalo kata sebuah petuah diam itu adalah emas,
jadi dengan diam orang bisa kaya ……………….????????????? Tapi kalo temen gue lagi
diem diruanggan ber AC tau-tau “bau” (ternyata dia cepirit) apa yang dimaksud
emas itu jangan-jangan…yang “bau” itu tadi kalo di liat-liat warnanya emas
seperti warna crayon untuk mewarnai waktu zaman SD.
Memahami
makna dari sebuat pepatah memang tidak semudah membalikan telapak tangan atau sesulit
mengencangkan otot perut memperkecil diafragma dan mengotrol pergerakan buka
tutup otot dubur agar buang angin tidak menimbulkan suara (gue jagonya).
Seperti memahami pepatah “diam adalah emas”, menurut kamus dan tata bahasa
Indonesia diam itu adalah tidak mengeluarkan kata-kata, “mohon untuk yang bawel
agar dicatat”, dan menurut ilmu pengetahuan diam itu adalah keadaan tidak adanya
getaran pada pita suara yang berada pada tenggorokan dan tidak bergerakanya
rahang. Dan kalo menurut gue diam itu “yah yang bau itu tadi”.
Sekarang
pertanyaannya kenapa diam itu emas, diam yang baik menjaga kata-kata serta
lisan untutk menjaga perasaan orang lain, diam disaat sedang marah adalah diam
yang baik diamnya orang marah adalah untuk mengotrol emosi agar tidak
meluap-luap sehingga satu “taman safari” gak jadi keluar. Serta diam dari
perkataan dusta.
Diam
memang baik apabila digunakan pada saat yang baik, tapi diam menjadi tidak baik
apabila digunakan di waktu yang tidak tepat, seperti diam bodoh “maaf untuk
yang bodoh” diam ini adalah diam tidak tau dan tidak mau tau untuk yang ini
sebaiknya ditinggalkan, kemudian diam bohong adalah diam untuk menutupi hal
yang tidak baik berikut contohnya diam pada saat dompet orang terjatuh (setuju),
diam pada saat bra seseorang terputus (tapi lebih baik diam dari pada
diteriakin MESUUUUMMM plus tambahan stempel kelurahan di pipi warna merah),
diam saat melihat hantuuuuu gue sarankan lebih baik lari atau berdoa jangan
lupa untuk berwudhu atau tayamum tapi tunggu sebentar kalo gak ada air atau
debu dan yang ada hanya kotoran kucing kering ??????????????.
Jadi
menurut gue diam itu akan menjadi berguna apabila digunakan pada saat yang
benar dan diam tidak akan menjadi baik apabila digunakan pada saat yang
tidak benar, tapi sekarang adek gue lagi
ngeracunin ikan di kolam pake kancut gue “bocah sialan” yang ini gak bisa
didiemin……..
0 comments:
Post a Comment