Gue
punya sedikit saran, jangan pernah ijinkan satu orang pun temen lo datang
berkunjung satu hari sebelum hari sidang, itu sama saja dengan pengen duduk
tapi ada bisul di pantat. Hal itu terjadi sama gue dan gue hampir melakukan
self destruction.
Malam sebelum sidang dua orang temen gue
berkunjung kerumah, salah satu diantaranya, pada hari sebelumnya, memang meminjam
dasi untuk dipakai saat sidang dan ingin mengembalikan malam itu sedangkan yang
satunya datang untuk mengantar serta membawa malapetaka bersamanya (gue
merasakan adanya hawa siluman). Keduanya sudah selesai dan dinyatakan lulus
sidang S1 sedangkan gue masih rapelin mantera biar besok juga bisa ikut lulus
sidang.
Gue
harus berpikir positif, ‘tenang kapten ini akan menjadi pertemuan yang singkat’,
untuk mengatasi persoalan itu salah satu cara adalah gue harus bisa
mengendalikan keadaan, ingat gue adalah raja siluman babi saat acara talent
show yang digelar antar RT saat 17-an (namanya pig king talent) dan raja harus
selalu menatap kedepan :
1. Cukup buka pintu, Jangan buka
pagernya ‘gembok bila perlu’.
2. Sedikit sapa ‘jangan tatap matanya’
3. Ambil dasinya ‘jangan hiraukan
baunya’
4. Tutup pintunya kemudian kunci lalu
telan kuncinya.
5. Mission complete
Kemudian teman gue datang (mission 1
cukup buka pintu, Jangan buka pagernya ‘gembok bila perlu’.).
Gue
mulai buka pintu rumah dan ternyata dia datang tidak sendiri, ‘pantes udah
malem repot-repot mau balikin dasi ternyata ada yang nganter’.’ayo silahkan
masuk’ (what the fu*k kata tabu itu telah diucapkan, gue gak sengaja dan tidaaakkkkk……),
‘tengsin juga nieh biarin udah terlanjur’. Kata Gue dalam hati. Mulai membuka
pager dan akhirnya mereka berdua masuk beserta motor.(misson 1 abort).
Sedikit
panik misi pertama sudah gagal, ‘calm down kapten remember you are king of
siluman babi’, kata gue dalam hati. Masih ada misi ke dua (mission 2 Sedikit
sapa ‘jangan tatap matanya’). ‘ini dasinya kapt makasih ya’.
‘iya gak apa-apa kok’ kata gue datar.
mencoba mengalihkan pandangan (suasana mulai terkendali alraight I’m the man)
‘lo besok sidang ya kapt’ kata temen gue
yang satu lagi.
‘iya…nie,’ ‘gimana lo sidangnya
kemarin?’ kata gue. ‘Nooooooo againt………ini jebakan’, kata gue dalam hati,(
kalimat Tanya yang seharusnya tidak dilontarkan.)
akhirnya pembicaraan pun dimulai
(terjadi brainstroming), gue mulai menatap mereka (suasana mulai tidak
terkendali), mempersilahkan mereka duduk di ruang tamu (prajurit benteng sudah
diambil alih, pasrah sudah pertanyaan berujung maut). Dalam sekejap All misson
abort.
Oke
fine sepertinya gue dalam kondisi stress berat karena hampir tiap hari mendekam
dalam kamar, begadang sampai pagi rapelin mantra buat persiapan sidang, pikiran
gue kacau, kejiwaan gue labil, mata gue belekan, bibir kering, pantat semutan
serta kamar gue yang sedikti bau deodoran hal itu semua hal mulai membuat otak gue
menggila, dan sepertinya gue perlu sedikit suasana baru, bersosialisasi,
sedikit obrolan ringan dan santai. Menurut gue kesalahan itu masih bisa
dimaklumi (sedikit membela diri).
Sekitar
satu jam kami saling bercakap-cakap di ruang tamu, pembicaraan hanya seputar
suasana sidang, kondisi pada saat sidang dan apa yang dilakukan saat di lokasi
sidang (tidak ada obrolan santai semuanya lebih terlihat seperti cerita horror bagi
gue, tamat sudah). Namun dari sekian banyak pembicaraan Cuma satu yang menjadi
catatan dan kekhawatiran gue. Temen gue bilang, selesai sidang di lantai satu
mulai berdatangan kerabat, teman-teman dan pacar (yak kata yang satu ini wajib
gue garis bawahi, cetak tebal, garis miring tambahin hastag kalo perlu) yang
datang bawa bunga serta camera buat mengabadikan moment tersebut. Sedangkan
waktu itu gue daftar sidang sendirian dan status Saat ini gue jones dan hal itu
makin memperburuk kondisi mental gue, (seperti akan dirajam).
Setelah mereka berdua
pulang gue mulai cari minyak tanah buat bikin bom molotof, saatnya mengakhiri
ini semua (hidup jones).
Jadi
teringat saat gue sendirian daftar sidang di kampus. Setelah meletakan berkas
di lokasi sidang agar tidak lelah menunggu gue mencari tempat duduk, gak banyak
lokasi yang bisa gue jadikan spot untuk tempat duduk terlebih lagi gue memang
sengaja menjauhi duduk dengan pasangan kekasih, duduk dekat dengan pasangan
kekasih itu sama saja membuat kekosongan ini menjadi semakin lebih menyakitkan,
itu tabu bagi JONES (diri lo akan semakin hampa, meding bunuh diri aja).
Akhirnya
setelah keliling dapet juga tempat duduk meski deketan dengan deretan para
lebah kampus (cewe berisik tukang gossip), sialnya mereka adalah orang-orang
yang tidak lulus saat hari sidang dan datang kesini untuk menuntut balas maksud
gue mendaftar kembali. Sempat khawatir benda kecil di tangan salah satu cewe
itu adalah alat pemicu bom bunuh diri tapi, ternyata hanya token.
Kurang
lebih dua jam sudah dan akhirnya nama gue dipanggil, gue datang kedepan loket
dengan kepala tertunduk dan pergi dengan berlari kecil masih dengan kepala
tertunduk, sessat sepertinya berlingan air mata. (stress berat dua jam denger
pembicaraan para lebah kenapa mereka bisa gak lulus).
0 comments:
Post a Comment