Perkenalkan nama gue Bagus Setyadi, umur gue saat ini
22 tahun gue baru pertama kali nulis cerita jadi apabila ada banyak kekurangan
mohon di maaf dan diminta saran yang membangun. Dalam tulisan ini gue pengen
ngebahas tentang jomblo, karena banyak temen gue yang sekarang lagi pada
ngejomblo alias gak punya gebetan, dari yang gue ketahui mereka ngejomblo
karena lebih nyaman seperti itu, katanya ngejomblo itu enak, bebas gak ada yang
ngatur dan lebih bisa mengekspresikan tindakan tanpa ada yang harus di
khawatirkan itu semua benar‑benar sebuah pendapat atau hanya sebuah alasan
karena mereka gak laku ?.
Menurut
dari data dan pendapat yang gue terima dari penganut poligami dan cowo
berpredikat playboy dari yang muda sampai lansia, diketahui perbandingan jumlah
populasi wanita dan pria adalah 1 : 9. Jadi satu orang laki‑laki mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan empat pasangan wanita sedangkan sisanya berkelamin
ganda (banci atau hemafrodith), buat yang masih jomblo bagi cowo dan cewe gak
usah takut gak laku jalan masih terbentang lebar. Kalo menurut pendapat gue
keinginan untuk jomblo itu bisa diakibatkan dari berbagai macam alasan
contohnya laki‑laki yang sudah berkali‑kali nembak cewe tapi cintanya selalu di
tolak otomatis rasa putus asa dan pesimis perlahan‑lahan mulai tertanam di
dalam hatinya sehingga laki‑laki tersebut mulai malas untuk mencari wanita yang
lain atau mulai berorientasi untuk menyukai sesama jenis gue jadi inget seperti kata pepatah “tak ada
kayu rotan pun jadi tak ada mbak yu orang utan pun jadi”. Atau kalau seorang
wanita yang mempunyai perasaan yang sangat peka apabila hatinya sudah tersakiti
maka dia akan sulit untuk memulai kembali dan mengakibatkan dia lebih memilih
untuk jomblo. Yang sangat disayangkan apabila si wanita mempunya kualitas yang
bagus pasti harga jualnya masih tinggi, HP aja walau barang second kalau masih
bagus harga jualnya masih tinggi “yu puas ai puas lah”(kata yang jual HP).
Selain itu ada beberapa alasan lain yaitu bagi wanita atau cowo yang lebih mendahulukan karier dari pada mencari pasangan contohnya para si kutu buku, si gila kerja dan orang gila mereka lebih menyukai berada pada dunia mereka sendiri si kutu buku lebih senang melampiaskan keinginannya kepada buku hingga ia lupa waktu atau bisa jadi buku itu sudah menjadi pengganti wanita yang masih jadi pertanyaan gimana cara menentukan jenis kelaminnya. Sedangkan si gila kerja biasanya menyibukan dirinya kepada pekerjaan atau kegiatan‑kegiatan lain hingga dia tidak sempat untuk mencari pasangan padahal menurut gue cari pasangan juga termasuk kerjaan bagi orang yang gak ada kerjaan buat di kerjain he….he…he… Sedangkan orang gila……..untuk yang satu ini kayaknya gak ada harapan lagi kecuali dia bisa sembuh, tapi mungkin sesama orang gila ada rasa saling mencintai karena mereka merasa sama‑sama gila soalnya waktu itu gue liat ada dua orang gila yang satu cewe dan satunya lagi cowo kalau diperhatikan sama‑sama orang gila ngomongnya bisa nyambung yang cewe ngomong sambil marah‑marah katanya nyari anaknya si cowo ngomong sambil ketawa‑tawa katanya pengen kaya, tapi mereka baik‑baik aja tuh gak berantem, tapi sapa tau sebenarnya mereka lagi pedekate cuma pake bahasa orang gila namanya juga orang gila yang bacanya mpe serius lebih gila lagi.
Selain itu ada beberapa alasan lain yaitu bagi wanita atau cowo yang lebih mendahulukan karier dari pada mencari pasangan contohnya para si kutu buku, si gila kerja dan orang gila mereka lebih menyukai berada pada dunia mereka sendiri si kutu buku lebih senang melampiaskan keinginannya kepada buku hingga ia lupa waktu atau bisa jadi buku itu sudah menjadi pengganti wanita yang masih jadi pertanyaan gimana cara menentukan jenis kelaminnya. Sedangkan si gila kerja biasanya menyibukan dirinya kepada pekerjaan atau kegiatan‑kegiatan lain hingga dia tidak sempat untuk mencari pasangan padahal menurut gue cari pasangan juga termasuk kerjaan bagi orang yang gak ada kerjaan buat di kerjain he….he…he… Sedangkan orang gila……..untuk yang satu ini kayaknya gak ada harapan lagi kecuali dia bisa sembuh, tapi mungkin sesama orang gila ada rasa saling mencintai karena mereka merasa sama‑sama gila soalnya waktu itu gue liat ada dua orang gila yang satu cewe dan satunya lagi cowo kalau diperhatikan sama‑sama orang gila ngomongnya bisa nyambung yang cewe ngomong sambil marah‑marah katanya nyari anaknya si cowo ngomong sambil ketawa‑tawa katanya pengen kaya, tapi mereka baik‑baik aja tuh gak berantem, tapi sapa tau sebenarnya mereka lagi pedekate cuma pake bahasa orang gila namanya juga orang gila yang bacanya mpe serius lebih gila lagi.
Jadi
kesimpulan yang gue terima adalah, ternyata jomblo itu bukan karena takdir atau
gak laku tapi jomblo itu adalah sebuah pilihan hidup yang suatu saat nanti bisa
berubah apabila seseorang sudah menemukan pasangan hidupnya. Yang jelas tetep
usaha deh jangan pernah nyerah setan aja gak pernah nyerah menyesatkan manusia.
Sampai disini cerita gue dan mungkin bisa ditambahkan karena masih banyak
alasan orang untuk jomblo yang belum gue ketahui.
0 comments:
Post a Comment